Wednesday, July 3, 2013

Kemendikbud Kembali Bikin Nobar di Kota yang Belum Ada Bioskop

Kemendikbud Kembali Bikin Nobar di Kota yang Belum Ada BioskopJAKARTA- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus melakukan program Nonton Bareng Film Inspratif di sejumlah kota di Indonesia.

Program yang bertemakan "Film Berkarakter, Inspirasi Kita" ini mendatangi kota Brebes, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. Brebes merupakan kota terakhir di Jawa Tengah dan Yogyakarta yang disinggahi program ini setelah sebelumnya mampir di Wonogiri dan Kulonprogo.

Program ini memang digelar di daerah yang belum memiliki bioskop. Karena itulah, sejumlah film nasional diputar di acara yang digelar di Auditorium Universitas Muhadi Setia Budi (UMUS) Brebes ini. Acara dibuka oleh Kepala Pusat Penelitian Kebijakan Kemendikbud RI Dr. Bambang Indriyanto yang juga merupakan penggagas dari kegiatan ini, dan dihadiri anggota komisi X DPR Rohmani, MA yang berasal dari Brebes, serta Bupati Kabupaten Brebes Hj. Idza Priyanti, A.Md., S.E.

"Program ini memang memiliki sasaran daerah-daerah yang belum memiliki sarana gedung bioskop sehingga dapat memberi kesempatan bagi pelajar, tenaga pendidik dan masyarakat setempat untuk menonton film berkualitas yang bernuansa pembangunan karakter bangsa sesuai dengan tujuan program yakni, membangun karakter bangsa dengan film sebagai media internalisasi nilai-nilai karakter bangsa," papar Bambang Indriyanto dalam keterangan tertulisnya.

Acara dibagi dalam tiga sesi yakni sesi untuk tenaga pendidik, siswa dan masyarakat umum. Sebanyak 700 guru, 700 siswa sekolah dasar dan menengah pertama serta 600 masyarakat umum hadir. Film yang diputar Surat Kecil Untuk Tuhan untuk sesi guru, Hasduk Berpola untuk sesi siswa dan Tampan Tailor untuk masyarakat umum.

Selain itu, ada juga motivasi dari praktisi pendidikan Dedi Dwitagama serta diskusi interaktif dengan narasumber yang berasal dari industri perfilman antara lain Alit Chandra (Associate Producer) dan Bangkit Prasetyo (Artis Cilik, pemain Hasduk Berpola).

"Film kita jadikan sebagai suatu media pembelajaran yang tidak terstruktur tapi ada misi yang ditransformasi yaitu misi nilai budaya dalam rangka pembentukan karakter. Sebetulnya film ini hanya salah satu media. Kegiatan ini kan bukan kegiatan yang harus diuji dengan UN. Kegiatan ini harus dipahami oleh guru dan menjadi bagian dari bagaimana guru berinteraksi dengan siswa. Bagaimana siswa antar siswa membangun semangat solidaritas," jelasnya.

0 comments:

Post a Comment