BANDUNG - Setelah sebelumnya meninggalkan Polrestabes Bandung untuk kembali ke Jakarta, Nikita Mirzani secara tiba-tiba kembali datang menemui penyidik Satreskrim Polrestabes Bandung.
Namun, kedatangannya tersebut tak berlangsung lama, lantaran penyidik yang menangani kasusnya sudah lepas piket dan pulang.
Saat ditemui wartawan, Nikita yang awalnya bungkam seribu bahasa akhirnya angkat bicara. Kepada wartawan, Niki mengaku sebagai korban dalam kasus penganiayaan yang terjadi di Cafe Golden Monkey, Kota Bandung, Sabtu 27 Juli dinihari.
Ibu satu anak ini mengungkapkan, dirinya tidak tahu menahu apa yang sebenarnya menjadi pemicu pertengkaran yang berujung saling lapor tersebut.
"Saya ini hanya korban. Karena saya dikeroyok, tangan saya dipegang dua cowok, dan juga dipukul," tutur wanita kelahiran 17 Maret 1986 ini kepada wartawan.
Dalam kesempatan itu, Niki sempat menunjukkan luka-luka yang didapatnya dari perseteruan tersebut. Niki menunjukkan luka-luka di bagian pelipis, pipi, leher, dan kepala.
Dia memastikan, luka-luka tersebut luka akibat penganiayaan yang dilakukan pria dengan cara memukul. Atas luka-lukanya itu, wanita yang memilik tato di beberapa bagian tubuhnya itu telah membuat visum RS Boromoeus, Bandung.
Namun, saat wartawan mencoba menanyakan lebih dalam mengenai pemicu dan kronologi penganiayaan, Niki enggan menjelaskannya.
"Nanti biar pengacara saya yang jelaskan," tutupnya.
Usai sesi singkat wawancara bersama wartawan, Nikita pun akhirnya meninggalkan Polrestabes Bandung.
0 comments:
Post a Comment