CIANJUR - Upaya membawa pulang Ani, yang sudah diceraikan Eyang Subur, terus dilakukan keluarga Ani.
Keluarga Ani, Adi Bing Slamet , Ormas Islam, dan tim advokasi, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), merumuskan bersama upaya terbaik menjemput Ani dari rumah Eyang Subur.
Pertemuan keluarga Ani, Adi Bing Slamet, Ormas Islam, dan tim advokasi P2TP2A, di kantor P2TP2A Cianjur, Jawa Barat, merumuskan upaya bersama menjemput Ani dari rumah Eyang Subur, yang saat ini sudah bercerai.
Dari pertemuan tersebut, beberapa kyai menyatakan perlu untuk mendatangi rumah Eyang Subur, agar Ani bisa dibawa pulang.
Bahkan, dalam dialog muncul upaya paksa untuk menjemput Ani jika pihak Eyang Subur memertahankan Ani, agar tidak kembali ke orangtuanya. Selain itu, pernyataan kuasa hukum Eyang Subur yang akan melepaskan Ani terkesan sebagai tahanan rumah dan tidak manusiawi.
Setelah selesai melakukan pertemuan, keluarga Ani, Adi Bing Slamet, LSM Garis, dan tim advokasi P2TP2A membentangkan spanduk bertuliskan masyarakat Cianjur menunggu itikad baik Subur memulangkan Ani ke Cianjur.
Bahkan, salah seorang kyai berorasi mendesak Subur secepatnya memulangkan Ani ke Cianjur. Jjika Subur bertahan dengan sikapnya tidak mengembalikan Ani ke Cianjur, maka pihaknya akan menjemput paksa Ani dari rumah Subur.
Menurut Adi Bing Slamet, kedatangannya ini sebagai rasa tanggung jawab, dan menunggu kedatangan Subur mengantarkan Ani ke orangtuanya di Cianjur. Adi menganggap pernyataan Subur di beberapa media tidak serius berupaya mengembalikan Ani ke orangtuanya.
"Ani yang tidak mau pulang dari rumah Subur bukan lagi persoalan pribadinya, akan tetapi secara fatwa MUI Subur yang sudah melanggar syariat dan aqidah," ungkap Adi.
"Selain itu, keterlibatan LSM Garis, dan kyai Cianjur dalam persoalan ini sebagai bentuk dukungan," sambungnya.
Sedangkan orangtua Ani, Ade, mengaku akan sekuat tenaga menanggung semua biaya kehidupan Ani jika kembali ke Cianjur.
Saat ini, dia bersama Adi Bing Slamet, Ormas Islam dan tim advokasi P2TP2A akan berupaya membawa pulang Ani ke Cianjur, jika tidak ada itikad baik dari Subur mengantarkan Ani ke Cianjur.
"Hingga saat ini tidak pernah ada komunikasi dengan Subur. Bahkan, jika Ani tidak mau pulang ke Cianjur, saya sebagai orangtua akan menjemput paksa dengan cara apapun," papar Ade.
Sementara itu, Ketua Ormas Islam Garis, Encep Hernawan menilai pertemuan ini untuk merumuskan cara memulangkan Ani kembali ke orangtuanya di Cianjur. Namun sebelum upaya paksa dilakukan, pihaknya akan mendatangi Polda Metro Jaya dan MUI.
0 comments:
Post a Comment