JAKARTA- Tidak hanya Sahurnya Pesbukers dan Sahurnya OVJ yang ditegur Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), tayangan sahur milik Trans TV, Yuk Kita Sahur juga mengalami hal serupa.
KPI memberikan surat teguran kepada Yuk Kita Sahur tertanggal 16 Juli 2013. Sama seperti teguran untuk acara lawak selama sahur lain, program ini disebut banyak mengandung lawakan yang melecehkan.
Yuk Kita Sahur yang dianggap mengandung pelanggaran yakni, tanggal 10, 11, 12 Juli 2013. Ironisnya, Yuk Kita Sahur dibintangi Olga Syahputra yang saat ini sedang bermasalah dengan kasus hukum akibat dilaporkan ke polisi karena lawakannya dianggap merugikan.
"Pelanggaran yang dilakukan adalah penayangan adegan yang melecehkan orang dan/atau masyarakat dengan kondisi fisik tertentu, pekerjaan tertentu serta orientasi seks dan indentitas gender tertentu, dan pelanggaran terhadap norma kesopanan," tulis laman KPI yang dikutip Okezone, Rabu (17/7/2013).
Lawakan bintang Yuk Kita Sahur dianggap melecehkan dan tidak mendidik. Padahal, KPI jauh-jauh hari sudah mengingatkan agar program saat sahur atau berbuka puasa harusnya diisi dengan program yang penuh semangat Ramadan, bukan banyak menonjolkan lawakan.
"Olga menyebut Adul âburung cebolâ. Keempat, Olga mengolok-olok penonton wanita yang bergigi tonggos, menyamakannya dengan paruh boneka burung. Kemudian Wendi bertanya tentang perempuan tersebut, âEh jadi itu burung yang selama ini ngerusak padi gua?â Olga menjawab âItu burung paling enak kalau makan kuaci. Makan kuaci ambil brek..â Olga kemudian memperagakan memakan dengan menonggoskan giginya. Kelima, Olga berkata kepada Jeremi Teti, âUdah tua masih ngondek ajaâ. (rik)
0 comments:
Post a Comment