LOS ANGELES â" Setelah pemerintah Iran memprotes film Argo, karena dianggap tidak sesuai keadaan sebenarnya. Para politikus Selandia Baru memberikan kontraknya terhadap film yang memenangkan Oscar tersebut.
Di awal film dimulai, sebuah narasi menyebutkan enam orang di antara mereka (diplomat Amerika) pergi keluar gedung melalui pintu belakang. Sedangkan, orang Inggris menolak mereka. Selandia Baru menolak mereka, dan hanya diplomat Kanada saja yang menerima. Itu membuat pemerintah Selandia Baru marah.
Salah satu politikus Selandia Baru, Winston Peters, mengatakan film Argo tidak mengungkapkan hal yang sebenarnya. Menurutnya, dalam film tersebut, Selandia Baru terlihat seperti sekumpulan pengecut.
âIni adalah kekeliruan yang jahat dari sebuah tindakan keberanian. Hal ini risikonya memang sangat besar, baik diri mereka sendiri dan para diplomat Selandia baru,â ujar Winston, seperti dilansir Contactmusic, Minggu (24/3/2013).
Para politikus Selandia Baru ini sepertinya juga sangat serius dengan protesnya terhadap film Argo. Bahkan, mereka berencana membahasnya di parlemen, karena film tersebut dianggap telah menyesatkan pemahaman dunia atas yang kejadian yang sesungguhnya.
The Associated Press mengungkapkan, pemerintah Selandia Baru memiliki banyak alasan untuk marah. Karena pada kenyataannya, diplomat Selandia Baru yang berada di Iran saat itu memberikan perlindungan, makanan, dan mengawal perjalanan berbahaya menuju bandara. Itu terjadi saat Amerika akan pergi bersama tokoh bernama Tony Mendez, yang diperankan oleh Ben Affleck dalam film tersebut.(gal)
0 comments:
Post a Comment