JAKARTA -- Produser film Kerasukan, Firman Bintang merasa kesal dengan dugaan monopoli jaringan bioskop 21. Ia memutuskan menarik peredaran film tersebut dari bioskop nasional.
''Inilah akibatnya kalau pemilik bioskop merangkap menjadi importir film. Tentunya mereka akan mengutamakan film impor. Ini yang saya rasakan tidak fair,'' katanya kepada wartawan di Jakarta, Minggu (28/4/2013).
Film yang bergenre horor dibintangi oleh Arumi Bachsin dan Jessica Merlein ini naik di bioskop pada Kamis, 25 April 2013. Firman mengambil sikap menarik kembali filmnya karena keterbatasan layar bioskop yang diberikan pihak jaringan 21.
Firman merasa ada perlakuan diskriminasi terhadap filmnya ketika disandingkan dengan film Iron Man 3. Film tersebut, kata dia, seharusnya baru mulai tayang perdana pada Jumat (26/4).
Lebih lanjut ia mengatakan, Iron Man 3 ternyata tayang sehari lebih cepat dari jadwal yang ditentukan. Iron Man 3 dengan leluasanya mendapat 355 layar di hari pertama.
''Padahal sesuai kesepakatan hari Kamis adalah jadwal awal diputarnya film nasional,'' sesalnya.
Dampak dugaan monopoli ini, kata Firman, tak hanya memakan korban satu film nasional saja.
"Film lainnya, seperti Mursala, Java Heat, 9 Summers 10 Autumns, yang diputar hanya di 75 layar jadi hancur semua,'' ujarnya gusar.
Firman kini khawatir dugaan monopoli bioskop 21 akan mengubur film nasional, ia lalu meminta pemerintah segera campur tangan. Selain itu, Firman yang menjabat ketua umum Persatuan Produser Film Indonesia (PPFI), memberi himbauan kepada para produser.
''Saya mengimbau kepada seluruh produser, khususnya anggota PPFI agar mereka menghentikan produksi layar lebarnya,'' ujarnya.
Sunaryo perwakilan dari dari Grup 21 membenarkan film Kerasukan telah ditarik dari peredaran. Menurutnya, itu atas kemauan dari Firman Bintang sendiri.
''Memang benar bahwa film Kerasukan telah ditarik dari peredaran oleh Pak Firman. Itu kemauannya,'' katanya.
0 comments:
Post a Comment