Monday, April 8, 2013

Bioskop Asing Masuk Indonesia, Miing Kecewa

Bioskop Asing Masuk Indonesia, Miing KecewaJAKARTA- Komedian senior yang juga anggota DPR Deddy Gumelar atau akrab disapa Miing menanggapi kabar penjualan Blitz Megaplex oleh perusahaan Korea, CJ CGV.

Menurut Miing, pemerintah harus memberikan penjelasan mengenai masuknya bioskop asing ke Indonesia. Pasalnya, usaha bioskop masih termasuk dalam Daftar Negatif Investasi (DNI) saat ini.

"Kalau terbukti, maka harus ada sanksi tegas, karena bioskop masih masuk dalam DNI. Berarti, pemerintah tidak melepas gedung bioskop, yang merupakan rumah budaya, kepada investor asing. Kalau benar Blitz dijual kepada investor Korea, itu jelas pelanggaran," ujar Miing di Jakarta.

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menambahkan, jika Blitz dimiliki orang asing, dia khawatir akan membuat film Indonesia semakin tersisih. Pasalnya, film asing khususnya Korea yang akan menjadi prioritas untuk diputar di bioskop.

"Jika Blitz telah menjual bioskopnya kepada CJ CGV, maka film Korea dipastikan menguasai pangsa pasar Indonesia dan film Indonesia akan tersisihkan di rumahnya sendiri. Bagaimana menolong Hanung Bramantyo dan sineas lainnya?," jelasnya.

Selain akan menghambat perfilman nasional, masuknya bioskop asing secara tidak langsung akan berdampak pada budaya. Film Korea yang semakin banyak membuat film tersebut bisa mendoktrin remaja Indonesia untuk meniru budaya negeri ginseng tersebut.

"Saat ini, fenomena Gangnam Style dan film Korea menimbulkan tren dan budaya baru bagi remaja Indonesia. Sedihnya, para remaja kita lebih bangga mengekspresikan budaya Korea daripada budaya sendiri. Itulah tujuan utama masuknya Korea di jalur bioskop, meski secara bisnis tidak menguntungkan. Diawali dari strategi kebudayaan," paparnya.

0 comments:

Post a Comment