BANDUNG â" Artis sekaligus anggota DPR RI dari Partai Gerindra, Rachel Maryam, rela menantang maut demi melihat lokasi longsor di Mukapayung, Cililin, Kabupaten Bandung Barat.
Meski sempat dilarang oleh petugas karena dikhawatirkan akan terjadi longsor susulan, Rachel tetap bersikeras mengunjungi dan berjalan mencapai titik longsong.
Tidak hanya itu, dalam kunjungannya tersebut, Rachel juga terketuk hatinya hingga akhirnya merawat seorang bayi perempuan, Yulfi (1), yang berada di posko pengungsian dalam keadaam sakit.
âAwalnya dilarang ke atas untuk lihat pengungsi, tetapi karena ngotot ingin lihat, saya paksakan saja. Walaupun selama perjalanan babacaan (berdoa) terus,â tutur Rachel saat berbincang bersama Okezone, Kamis (28/3/2013).
Saat berada di pengungsian, Rachel tak kuasa menahan haru saat melhat Yulfi yang sudah tiga hari terakhir ini sakit demam. Bahkan, setelah diberi beberapa obat namun sakit tak kunjung hilang.
Meski sempat menolak untuk dibawa ke RS oleh orangtua sang bayi, dengan alasan biaya pengobatan, akhirnya Rachel bisa meyakinkan orangtua dengan menanggung segala biaya pengobatannya.
Akhirnya, Rachel pun berinisiatif untuk membawa Yulfi ke sebuah rumah sakit yang tidak jauh dari lokasi pengungsian dengang menggunakan ambulance dari partai yang telah membesarkan namannya.
âPertama ke RS Cililin, tapi tidak bisa karena kamar anak terbatas. Di RS Cibabat juga sama, akhirnya Yulfi bisa mendapat perawatan di kamar VIP RS Mitra Kasih,â terangnya.
Saat ini, Yulfi masih terbaring didalam kamar perawatan dengan didampingi orang tua kandungnya. Sebagai seorang ibu, Rachel mengaku tergerak melihat penderitaan seorang bayi yang tidak bisa tidur selama tiga hari karena sakit panas. Apalagi selama itu tidak ada kasur yang nyaman di penampungan.
"Gimana mau sembuh coba? Ya mulai dari obatnya yang terbatas, tempatnya yang darurat dan orang-orang yang banyak lalu-lalang. Enggak kondusif buat bayi sakit," jelasnya.
Selain hal tersebut, Rachel juga mengaku prihatin dengan kondisi anak-anak di lokasi penampungan. Pasalnya, anak-anak masih trauma pascalongsor.
âDi sana anak-anak banyak yang pada nangis tiap dengar ujan, takut longsor susulan," tukasnya.
0 comments:
Post a Comment